Wednesday, August 28, 2013

MUHAMAD MEREVISI SEJARAH BANGSA YAHUDI, MALAYSIA MEREVISI SEJARAH MAJAPAHIT_APA JADINYA [1]




Kalau begitu, yang manakah gerangan dapat dipercaya ? Sejarah Yahudi asli seperti yang ditulis dalam Alkitab atau Sejarah Yahudi aspal yang ditulis dalam Quran hasil revisi Muhamad seorang tokoh buta huruf dari negara tetangganya?  Atau, anda lebih mempercayai sejarah asli Majapahit dalam buku “Babad Tanah Jawi” atau sejarah Majapahit aspal hasil revisi Kementerian Pariwisata Malaysia?.


[mohon menjadi perhatian ; dengan harapan agar para pembaca lebih aktif melakukan verifikasi atas kutipan ayat-ayat tertentu baik dari Alkitab maupun Quran, saya sengaja mengosongkan nama surat dan nomor ayatnya, silahkan pembaca memverifikasinya sendiri]


Sebuah buku sejarah yang ditulis ulang dan diterbitkan tentunya tidak sembarangan. Tidak bisa didasarkan atas klaim berupa “wisik” dari langit apalagi dengan jurus menuliskan  kata “sesungguhnya” secara berulang-ulang dalam terbitan revisi tersebut agar setiap orang mempercayainya, melainkan mesti melalui penelitian panjang, mempelajari dan menelusuri manuskrip/peninggalan yang masih ada atau buku yang terbit terkait sebelumnya, bahkan bila masih ada mesti bertanya kepada sumber/saksi hidup yang masih ada, bukan malah mengancamnya atau menyumpahinya bahkan memerintahkan untuk melakukan genosida kepada bangsa pemilik sejarah asli karena tidak mempercayai hasil revisi yang dilakukannya.
Bukankah anda hanya akan tertawa geli ketika negara Malaysia mengumumkan ke publik bahwa Reog Ponorogo milik mereka dan lahir di semenanjung Malaya?? Apa jadinya bila negara Malaysia menyerbu Indonesia karena ocehanya tidak digubris rakyat Indonesia?? Bukankah peristiwa ini mirip dengan tindakan Muhamad ketika mengancam, menindas, merampas dan memerintahkan membunuh bahkan langsung membunuhi etnis Yahudi karena mereka mentertawakan dan tetap bersikeras tidak percaya pada hasil “Revisi Sejarah Bangsa Yahudi” yang dilakukannya ??

Coba mari kita renungkan dengan baik apa yang saya kutip dibawah ini ;
Sekembali Abraham(namanya masih Abram) dari Mesir untuk kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya: “Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu”. Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Namun kisah sejarah ini kemudian direvisi Muhamad dalam Quran dengan sungguh berbeda, Muhamad memindahkan setting kisah bersejarah ini ke tanah Arab khususnya di Mekkah bahkan mengganti kisahnya ;
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.
Lantas selanjutnya marilah kita perhatikan perintah aneh selanjutnya yang terkait hal itu sebagai kelanjutan hasil revisi dalam Quran dibawah ini ;
“Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk dan yang sujud (berdoa).”

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Semua orang yang masih waras akal sehatnya dengan logika yang masih jalan tentu akan tertawa geli membaca kisah hasil revisi versi Muhamad yang sedemikian konyol “dipercaya” sebagai wahyu dari langit, sebab Yakub (yang kemudian disebut dan dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah orang-orang Yahudi tulen yang menganut agama Musa yakni agama Yahudi, dan mereka hidup ribuan tahun sebelumnya sebagai bangsa yang disebut bangsa Israel yang semuanya menjalankan agama Yahudi jauh sebelum Islam yang dibawa Muhamad datang di semenanjung Arab dan memusuhi mereka bahkan setting kejadian sejarahnya yang di Israel dipindahkan begitu saja!! Bagaimana mungkin bangsa Yahudi menjalankan ajaran Muhamad(islam/muslim) yang datang di semenanjung Arab ribuan tahun kemudian?? Dapatkah anda menangkap maksud saya??
Sejarah asli Yahudi menulis dengan jelas ketika Abraham meninggal ia sudah berusia 175 tahun, dikuburkan di lokasi pemakaman yang dibelinya sendiri dari Efron bin Zohar dimana istrinya Sara yang sebelumnya bernama Sarai dimakamkan terlebih dulu ;

“Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre”.

Lokasi ini ada di Hebron, silahkan cek di Google Maps. Dengan demikian, hal ini juga berarti bahwa Ismael ternyata tidak pernah menginjakkan kakinya di tanah Arab yang jaraknya ribuan kilometer dari Makhpela, Hebron. Karena tidak mungkin baginya dikisahkan ikut memakamkan Abraham bila memang ia sedang berada di Makkah, Arabi. Anda dapat mengikuti kisah lanjutannya pada ayat berikutnya yang mengisahkan bahwa ternyata makam Abraham dan anak istrinya berada di kompleks yang sama, di Makhpela, Hebron.

Namun hasil revisi sejarah atas bagian sejarah bangsa Israel tersebut diatas oleh Muhamad sungguh berbeda dan mirip klaim yang dilakukan Malaysia atas sejarah Reog Ponorogo yang demikian ;

“Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk dan yang sujud (berdoa).”

Bagaimana mungkin makam Abraham yang Yahudi tulen yang sudah ribuan tahun berada di Makhpela, Hebron dan selalu dikunjungi dan dipelihara keturunannya sebagai tempat ziarah sejak ribuan tahun, kemudian tiba-tiba atas dasar “wisik” dari langit oleh Muhamad yang warga Arab direvisi begitu saja dengan memindahkan settingnya di Makkah dan menulisnya dalam Quran seperti yang saya kutip diatas(perhatikan kalimat tercetak merah).

Tidak perlu jauh-jauh, apa reaksi anda dan warga kota Makasar jika tiba-tiba ada seseorang yang mengaku sebagai sejarawan yang baru keluar dari pertapaannya di sebuah goa di pantai Parangtritis Yogyakarta kemudian “mengklaim” atas dasar “wisik” yang diterimanya selama bertapa disana lantas di bulan agustus 2013 menulis dan menerbitkan sebuah buku “sejarah” perang Diponegoro versi dia sendiri, dimana dalam salah satu halamannya dia menulis bahwa, “.....sesungguhnya makam Pangeran Diponegoro berada di bawah pohon beringin putih di tengah alun-alun kota Sleman yang merupakan salah satu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta...”.

Adakah beda antara klaim sejarawan “sableng” mengenai sejarah Diponegoro dengan klaim Muhamad yang “ngawur” atas sejarah Abraham yang Yahudi serta klaim Malaysia yang “keblinger” atas Reog Ponorogo??

Tuliskan komentar anda berdasar akal sehat dan hati putih anda, namun akan lebih baik jika anda merenung lebih dulu... 

Friday, August 23, 2013

ALQURAN, HASIL REVISI SEMPURNA OLEH MUHAMAD TERHADAP SEJARAH BANGSA ISRAEL.




[Orang yang masih waras manapun pasti akan setuju bahwa ; edisi revisi sebuah buku manapun di dunia yang diterbitkan, sudah pasti merupakan koreksi atas kekeliruan yang terjadi pada buku yang telah diterbitkan sebelumnya. 

Biasanya, revisi yang dilakukan begitu sangat jelas yaitu mencakup setting kejadian, bagian, alinea, halaman, tentang angka-angka tahun, jumlah sesuatu, nama, fakta baru tentang sejarah dan seterusnya dan seterusnya... Sehingga edisi revisi sebuah buku kehadirannya akan memperjelas hal-hal yang masih kabur pada edisi sebelumnya, bukan malah memperkeruh dan atau mengambangkan fakta yang ditulis sebelumnya.

Namun, bagaimana jadinya jika misalnya, sekali lagi, andaikan saja ketika tiba-tiba kementerian kebudayaan negara Malaysia yang tidak mengerti sejarah Indonesia justru secara terang-terangan melakukan revisi dan mengubah isi serta setting kejadian sebuah buku sejarah Kerajaan Majapahit yang telah lama diterbitkan Indonesia yang nota bene sudah merupaka bagian hidup bangsa Indonesia dan diajarkan kepada segenap warga negara Indonesia sejak berabad-abad lamanya. Siapapun yang masih waras sudah tentu akan menganggap bahwa "malaysia telah melecehkan sejarah Majapahit!!". 

Bukankah anda akan bergidik bila malaysia yang justru "balik menuduh" bahwa pihak Indonesia-lah yang telah melakukan "tindak pelecehan" terhadap malaysia ketika pihak Indonesia menyodorkan fakta sejarah Majapahit yang sebenarnya...??] 


[WARNING ; BAGI YANG TIDAK SETUJU DENGAN ABSTRAKSI SAYA DI ATAS, JANGAN MELANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL INI KARENA TIDAK AKAN BERBUAH APAPUN KECUALI KEDENGKIAN YANG DITUJUKAN TERHADAP SAYA]

Minturut sejarah kelahirannya(baca ; Babad Tanah Jawi), Reog Ponorogo merupakan sindiran yang sangat vulgar atas Raja Brawijaya sang penguasa Kerajaan Majapahit, namun dikemas dalam bentuk seni yang elegan. Seperti dikisahkan (ini sudah menjadi ceri fakta sejarah yang dituturkan turun-temurun di masyarakat Jawa) Raja Brawijaya semakin lemah dan jinak macem kerbau dicokok hidungnya dalam mengurus negara karena tidak berdaya menghadapi intervensi dan bujuk rayu salah satu selirnya yang muslim(etnis Cina/putri Campa) yang kala itu oleh musuhnya disamarkan sebagai hadiah bagi Raja, padahal ini adalah perempuan muslim tercantik yang terpilih yang sengaja disusupkan oleh musuh untuk menggulingkan Majapahit dari dalam dengan kedok sebagai hadiah khusus buat sang raja. 

Para musuh Majapahit sadar bahwa menggulingkan kekuasaan secara frontal dengan senjata adalah sangat tidak mungkin, maka dicarilah cara paling mudah namun memerlukan kesabaran yang sangat tinggi, yakni menunggu selir yang disusupkan tersebut melahirkan anak raja!! [namun sebenarnya, telah beredar rumor yang perlu diverifikasi kebenarannya bahwa sebenarnya perempuan cantik yang disusupkan menjadi selir raja Brawijaya tersebut telah hamil lebih dulu sebelum diberikan sebagai hadiah kepada raja yang kemudian juga tidak tinggal lama di Majapahit].

Syahdan, setelah menunggu dengan sabar, upaya musuh mulai membuahkan hasil ketika sang raja mulai beralih menjadi muslim dan mendapat anak dari selirnya yang dikemudian hari mendapat julukan Raden Patah yang disokong penuh para “wali” yang adalah para musuh Majapahit yang sebenarnya, yang ingin menyebarkan agama islam di Jawa melalui pusat sistem kekuasaan dan nampaknya jerih payah musuh selama bertahun-tahun mulai menunjukkan keberhasilanya dimana hal ini kelak akan menjadi cikal bakal “Runtuhnya Kerajaan Majapahit”.

Seperti dikisahkan, ketika sang raja Brawijaya semakin lemah pengaruhnya akibat tak berdaya pada bujuk rayu dan intervensi selirnya yang cantik ini, maka para penguasa lokal mulai tidak nyaman dan berusaha memprotesnya. Protes keras yang paling terkenal dan dibukukan dengan baik tercatat dalam sejarah “Babad Tanah Jawi” yang dapat diakses dan dibaca khalayak hingga kini, yang konon justru dilakukan oleh orang dekatnya sendiri yakni Sabdo Palon dan Naya Genggong yang adalah para penasehat spiritual raja Brawijaya yang memilih untuk menyingkir jauh ke Banyuwangi(kemudian ke Bali?). Adapun, penguasa lokal dalam melakukan protes kerasnya ditunjukkan dalam bentuk atraksi seni dimana ajang atraksi seni ini memang sudah sejak lama menjadi agenda setiap tahun pada tanggal tertentu untuk dipertunjukkan di depan Sang Raja.

Bentuk protes paling keras terhadap raja dalam bentuk atraksi seni ditunjukkan oleh salah satu bawahan sang raja yang kala itu menjadi Adipati di wilayah Ponorogo dengan atraksi seni yang oleh sang Adipati disebut sebagai “Reog Ponorogo”. Ketika Baginda Raja Brawijaya meminta penjelasan akan makna atraksi yang nyeleneh tersebut, Sang Adipati Ponorogo menjelaskan ; burung merak yang ditunggangi wanita cantik melambangkan Raja Brawijaya yang telah menjadi jinak dan penurut dibawah selangkangan selir muslim-nya yang cantik. Sedangkan sekelompok prajurit yang sengaja ditampakkan begitu culun yang mengikutinya dari belakang melambangkan bahwa para prajurit Majapahit sudah begitu lemah dan tidak mampu berperang sehebat sebelumnya, sehingga akan dengan mudah ditaklukkan. Mendengar penjelasan bawahanya yang tanpa tedeng aling-aling tersebut, maka masgul-lah sang raja dan teringat semua kalimat berupa sumpah serapah Sabdo Palon dan Naya Genggong akan runtuhnya Majapahit dan kelak dikemudian hari yang akan digantikan penguasa muslim selama 500 tahun lamanya...

Nah, bagi anda yang mengerti sejarah kelahiran Reog Ponorogo seperti yang saya tulis secara singkat di atas, tentu akan tertawa geli dan hanya bisa geleng-geleng kepala bila dikemudian hari mendadak ada sebuah negara tetangga(malaysia) merevisi sejarah Majapahit dengan mengklaim seni Reog Ponorogo sebagai miliknya karena mereka mengklaim dapat menampilkan dengan lebih baik dan dengan sempurna setelah melakukan berbagai revisi atas atraksi tersebut.... hanya orang bebal saja yang tidak tercengang, terkaget-kaget dan malu setelah kepada mereka disodorkan bagaimana fakta sejarah kelahiran atraksi Reog Ponorogo tersebut yang memang asli dari Ponorogo sebagai atraksi seni kritik untuk Raja Brawijaya yang kini merupakan bagian wilayah Indonesia. Silahkan berkunjung ke kota Ponorogo dan dapatkan kisah original-nya disana....

Sebagus apapun tampilan Reog milik malaysia sebagai hasil revisi bangsa malaysia yang mereka klaim paling sempurna atas Reog Ponorogo yang adalah  merupakan bagian sejarah Majapahit bagi Indonesia, tentu tidak akan pernah sama karena ; settingnya, kisah kejadiannya, tokoh-tokohnya dan fakta sejarahnya telah dirubah dan direvisi oleh malaysia, sehingga karya seni Reog hasil revisi yang bahkan diklaim sebagai paling sempurna milik malaysia-pun otomatis telah kehilangan otoritas dan Roh-nya!!

Kembali ke topik, sebagaimana halnya sejarah kelahiran Reog Ponorogo yang merupakan bagian dari Sejarah Majapahit, maka demikian juga dengan Sejarah Para Nabi Tuhan yang juga merupakan bagian dari Sejarah Bangsa Israel, karena dari bangsa itulah para nabi berasal yang bahkan sebagian besar diantaranya sekaligus merupakan penguasa/raja disana. Sekedar menyebut ; King Solomon/Salomo, King David/Daud, dan puluhan nabi lainnya. Diluar itu masih ada Abram yang dikemudian oleh Tuhan diganti namanya menjadi Abraham, ada Elia, Yesaya, Daniel dan seterusnya. Semua kisah sejarah mereka dibukukan dengan rapi dan menjadi bagian dari sejarah bangsa Israel. Sejarah bangsa Israel telah terpatri dituturkan turun-temurun tercatat dan dibukukan sejak ribuan tahun sebelum Masehi, bahkan sebagian besar ditulis oleh Para Nabi yang bersangkutan sendiri. Sekedar menyebut yang paling terkenal adalah Torah/Taurat yang ditulis oleh Nabi Musa yang terdiri dari 5(lima) buku/kitab.

Semua setting kejadian/peristiwa yang berisi kisah para Nabi Tuhan yang otomatis langsung berhubungan dengan sejarah Israel ini tentu saja settingnya terjadi di tanah Israel dan tercatat dengan rapi yang kemudian dibukukan dan wajib dibaca serta menjadi dasar bagi agama Yahudi. Buku ini disebut Alkitab, yang mana juga digunakan oleh penganut Kristiani diseluruh dunia.

Jadi, Alkitab telah digunakan oleh dua komunitas iman yang berbeda selama berabad-abad sebelum keberadaan Muhamad dari negara tetangga Israel yang kemudian melakukan “revisi” bagian sejarah bangsa Israel tersebut padahal ia buta huruf dan sudah tentu buta sejarah negara tetangganya yang telah mencatat dan membukukan sendiri sejarah negerinya sendiri sejak ribuan tahun sebelumnya. Kejadian ini mirip dengan tindakan negara malaysia yang merevisi sejarah Reog Ponorogo dan diklaim sebagai miliknya yang benar.

Jadi bilamana suatu hari Muhamad (dari negeri tetangga Israel) yang buta huruf dan sudah pasti buta sejarah negara Israel, atas dasar “wisik” setelah bersemedi di sebuah gua, lantas kemudian “merevisi” sejarah Para Nabi Tuhan yang seting aslinya terjadi di tanah Israel, dengan demikian maka dia(Muhamad) memang harus melakukan revisi dengan setting semua kejadian di tanah Arab. Ini sama persis yang dilakukan oleh negara malaysia atas klaimnya terhadap atraksi seni Reog Ponorogo.

Revisi yang diklaim “paling sempurna” dengan memindahkan setting kejadian peristiwa sejarah ke tempat lain tentu akan “berbuah simalakama” dikemudian hari ketika generasi ganti generasi dan orang-orang mulai berinteraksi dengan orang lain dan mulai bisa membaca dan belajar langsung ke sumbernya, inilah rupanya yang tidak diantisipasi Muhamad. Sebenarnya Muhamad telah mengantisipasi hal ini, yaitu dengan “mengkafirkan” setiap orang yang tidak percaya akan ocehannya tersebut. Sedangkan ancaman bagi orang “kafir” sudah jelas, yakni dibunuh tanpa pandang bulu.

Revisi kebablasan yang dilakukan Muhamad atas sejarah negara tetangganya sangat keterlaluan, tengok saja, nama Ishak sebagai bagian dari sejarah Israel sebagai anak yang akan disembelih Nabi Abraham, malah sama sekali tidak dicatat dalam Quran, bahkan muslim dengan “sangat berani” merevisi peristiwa yang merupakan bagian sejarah Bangsa Israel tersebut dengan membuat kesimpulan sendiri bahwa yang dimaksudkan anak yang akan disembelih adalah Ismael. Juga lokasi tempat penyembelian yang begitu jelas disebut dalam Alkitab juga dikaburkan oleh Quran. Satu fakta sejarah ini saja sudah membuat Quran gagal memenuhi kualitas sebagai edisi “Revisi” atas kitab sebelumnya(Alkitab) yang adalah bagian sejarah bangsa Israel !!

Bahkan secara keseluruhan, kisah Nabi Abraham yang hakiki sebagai bagian sejarah bangsa Israel telah dirusak oleh Quran dengan kisah terbolak-balik serampangan. Setting kejadian sejarah Nabi Abraham di tanah Israel telah dipindahkan begitu saja ke tanah Arab oleh Muhamad. Ismael dan emaknya dikisahkan Quran diusir sehingga hidup terpisah dari Abraham dan hidup terlunta di padang pasir Arabia(baca kembali kisah munculnya air zam-zam dalam Quran), namun kemudian tiba-tiba di bagian lain dalam Quran diceritakan keduanya(Abraham dan Ismael) membangun ka’abah tanpa latar belakang apapun!!. Kapan dan dimana Abraham disebut rujuk kembali dengan budaknya?? Apakah ini yang dimaksud revisi sempurna dari kitab sebelumnya??  

Kita yang waras juga akan tercengang dan bergidik melihat apa jawaban sang nabi saat mana nabi Muhamad ditanya oleh sahabatnya tentang “waktu” pembangunan mana masjid yang pertama dibangun. Mohon maaf silahkan anda sediakan calculator untuk memverifikasi tulisan saya ini agar tidak menimbulkan fitnah. 

Baca baik-baik kutipan saya ini ;

Seperti dikisahkan oleh Abu Dhaar ; Aku bertanya, “Ya Rasulullah! masjid manakah yang dibangun pertama kali? Beliau menjawab, “Masjidil Haram” Aku bertanya lagi, “Selanjutnya?” Beliau menjawab, “Masjidil al-Aqsa”. Kemudian aku bertanya lagi, “Berapakah selisih pembangunan keduanya?” Rasulullah menjawab, “Empat puluh tahun..”, (Hadist Sahih Bukhari 55:636).

Anda kaget? saya tidak!! Bukankah semua orang tahu bahwa kota Yerusalem memang berkali-kali berganti penguasa? Dan ketika kota ini ditaklukkan Kalifah Abdul Malik, barulah dibangun Masjidil al-Aqsa!! Ini terjadi tahun 710 Masehi, bagaimana bisa Muhamad menyebutkannya?? Lantas yang aneh lagi, Muhamad juga mengaku pernah bolak-balik ke Masjidil al-Aqsa ini dalam kisah anehnya “isra’-mi’raj”. Bagaimana mungkin ia dapat menyebut Masjidil al-Aqsa bila bangunan dan lokasinya saja belum diketahui dan baru dibangun oleh kalifah penerus Muhamad?? Lokasi berdirinya al Aqsa juga tidak jauh dari sebuah bangunan segi delapan Dome of the Rock yang dibangun pada masa Kalifah Umar tahun 691 Masehi. Yang lebih bikin bergidik adalah jarak waktu pembangunan yang disebutkan nabi Muhamad hanya berbeda 40 tahun!! Muhamad juga ngawur karena jelas pada masa hidupnya Masjidil al-Aqsa belum dibangun!! Bagaimana bisa ia menyebutkan nama tersebut??

Hampir semua sejarah Israel direvisi ulang oleh Muhamad dengan caranya sendiri. Kisah bangsa Israel yang keluar dari perbudakan bangsa Mesir juga tidak luput dari revisi-nya.

Bayangkan saja, hukuman dari Tuhan berupa 10(sepuluh) tulah bagi bangsa Mesir agar bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan, direvisi  dengan “sempurna” oleh Muhamad dalam Quran hingga hanya menjadi 9(sembilan) tulah saja. (bukankah orang Jawa lebih tahu sejarah kelahiran Reog Ponorogo dibanding malaysia?)

Apakah anda setuju dengan pihak kementerian pendidikan malaysia jika misalnya mereka merevisi buku sejarah Indonesia bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia direvisi mereka dengan hanya mencantumkan 4(empat) sila saja??

Masih banyak “revisi sempurna” yang kebablasan yang dilakukan nabi Muhamad terhadap sejarah bangsa tetangganya yakni sejarah Israel.

Tentu saja warga Israel dan umat Kristiani sebagai pembaca Alkitab hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dada tatkala murid-murid disemua sekolah muslim diajarkan bahwa makam Nabi Abraham ada di Mekkah, karena bukti sejarah yang tertulis dalam Alkitab dan bukti Arkeologis yang kini dapat diakses siapapun dan kapanpun menyatakan dengan jelas bahwa Makam Nabi Abraham, istrinya dan anak-anaknya ada di Makpela, Hebron.

Ada sahabat saya yang saat ini masih muslim mencoba membela diri dengan menyatakan bahwa ajaran yang dibawa nabi Muhamad-lah yang dimaksudkan sebagai “revisi sempurna” tersebut. Ketika kepada sahabat saya tersebut saya sodorkan bukti yang justru terbalik, maka dia hanya diam saja.

Almasih Isa begitu sangat jelas melarang membunuh siapapun bahkan pezinah sekalipun, karena orang sehina pezinah-pun punya hak bertobat dan memperbaiki dirinya agar kelak dapat diterima Tuhan, itulah misi nabi Tuhan ; menyelamatkan yang tersesat, bukan membunuhnya.  Kisah ini tercatat dengan baik dalam Injil yakni seperti dikisahkan diketika kepada-Nya dihadapkan seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah, Almasih Isa mengatakan dengan tegas, "...barangsiapa diantaramu yang tidak pernah berbuat dosa, hendaknya yang pertama melemparinya dengan batu". Namun ternyata semua orang yang tadinya sangat kebelet ingin membunuh perempuan pezinah tersebut dengan cara merajam dengan batu sampai mati, malah buyar dan tidak ada seorangpun yang berani melemparinya dengan batu, maka Almasih Isa mengatakan, "...Aku juga tidak akan menghukum kamu, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi!!"

Apa yang diajarkan nabi Muhamad justru sebaliknya, karena dia tidak mengenal pengampunan dan malah memerintahkan secara vulgar untuk merajam dengan batu sampai mati bagi setiap perempuan yang kedapatan berzinah, bukan bagi prianya. Sudah jelas memang Muhamad telah “merevisi” ajaran nabi sebelumnya, yakni dari merangkul orang sesat supaya tobat, direvisi dengan merajamnya sampai mati!!

Memang benar klaim muslim bahwa Alquran adalah REVISI SEMPURNA ATAS KITAB SUCI SEBELUMNYA YAKNI ALKITAB yang adalah bagian sejarah bangsa Israel. Namun klaim muslim tersebut tentu saja patut dipertanyakan dengan mudah setelah membaca artikel ini baik-baik dan merenungkanya sejenak... ternyata, muslim dan Muhamad juga tidak tahu bahwa Kitab Injil adalah bagian dari Alkitab!! Klaim muslim atas revisi Alkitab mirip banget dengan ketika negara malaysia merevisi sejarah Kerajaan Majapahit dengan menyatakan Reog Ponorogo merupakan milik dan bagian dari sejarah malaysia.

Lihat dengan seksama perbandingan ini :

“Setting sejarah Nabi-Nabi Tuhan di Israel direvisi dan dipindah ke tanah Arab, setting Kelahiran Reog Ponorogo di Jawa Timur direvisi dan dipindah ke semenanjung Malaya...”

Bila anda tidak dapat menerima klaim negara malaysia atas Reog Ponorogo, sudah tentu umat Yahudi dan Kristiani tidak akan dapat menerima klaim umat muslim, ini logis bukan??

Namun, muslim tidak pernah siap menerima kenyataan ini dengan malah balik menuduh sebagai bentuk pelecehan agama ketika kepadanya ditunjukkan fakta realita sejarah ini...

Karena bagaimana mungkin rakyat Indonesia mempercayai klaim malaysia atas revisi sejarah Kerajaan Majapahit yang didalamnya terdapat kisah Lahirnya Reog Ponorogo ??

Kini, anda yang kebetulan saat ini masih muslim dan merasa waras, cobalah gunakan akal sehat sebaik-baiknya. Setidaknya, sisihkan sedikit waktu untuk merenungkan apa yang telah anda terima dan anda klaim selama ini....karena klaim muslim atas Alquran sebagai revisi sejarah bangsa Israel[Alkitab] ternyata mirip klaim negara malaysia atas Reog Ponorogo[Sejarah Kerajaan Majapahit] yang kemudian gagal total. 


BILA ANDA WARGA NEGARA INDONESIA, bisakah anda menerima dengan akal sehat anda, bila negara malaysia balik menuduh pihak Indonesia telah "melecehkan" kelakuan malaysia tersebut?? 

Anda dapat menuliskan komentar apapun disini, namun pastikan dengan hati putih... namun bila ada komentar yang ngawur dan penuh caci maki dipastikan akan langsung dihapus....
Mulai sekarang, marilah kita berpikir yang jernih kawan...

Tuesday, August 20, 2013

KEMURNIAN AYAT-AYAT SUCI ALQURAN



[Sekali lagi, artikel ini khusus untuk dewasa. Bagi anda yang kebetulan muslim, bekali diri anda dengan Alquran dan buku hadist sahih terkait yang saya kutip periwayatannya agar tidak menimbulkan fitnah. Bila anda masih memiliki sedikit saja kedengkian dan rasa apriori terhadap artikel-artikel dalam web ini, sebaiknya batalkan niatan anda untuk membacanya, karena tidak akan berbuah apapun_penulis]


Saya tidak hendak ingin menggurui para pembaca artikel ini, saya hanya ingin menganjak pembaca untuk merenungkan kembali “keyakinan buta” yang menurut saya perlu untuk dicerahkan dengan membaca artikel ini. Hal ini harus berulang kali saya tegaskan agar tidak menimbulkan fitnah macem-macem. Sekali lagi, bila anda muslim, bekali diri anda dengan Alquran dan buku hadist sahih terkait  untuk memverifikasi kutipan-kutipan saya...



Dalam perspektif muslim, Firman Alloh turun/nuzul menjadi Alquran, sehingga merupakan harga mati bahwa Alquran merupakan “copy” kitab yang sama di lauhul mahfudz disisi Alloh. Tidak ada tawar-menawar soal ini, titik. Anda dapat menemukan perihal klaim “kemurnian” Alquran ini yang juga tercatat dengan baik dalam Alquran itu sendiri, silahkan cari, saya tidak akan menulisnya disini karena hal ini sudah sangat umum diajarkan oleh para guru ngaji dan para ustadz dimanapun mereka berkotbah sehingga setiap muslim pasti hapal diluar kepala.

Mengenai sejarah penyusunannya yang pertamakali dilakukan sebanyak 7(tujuh) macam bahasa berbeda yang penuh intrik politik kekuasaan di jaman kalifah Ustman, itu soal lain. Bahkan bilapun berbagai sumber penyusunannya dihancurkan juga atas perintah kalifah Ustman, itu lain soal juga.

Namun, atas semua hal yang saya tulis diatas, adakah diantara sahabat muslim yang tahu bahwa sebenarnya ayat-ayat suci Alquran ada sebagian yang merupakan ayat usulan dari para sahabat nabi kepada Alloh?? (maaf bila pernyataan ini terkesan mengada-ada).

Marilah kita berpikir jernih bersama-sama, karena ternyata ada satu waktu dimana para sahabat nabi memiliki kesempatan untuk mengusulkan ayat-ayat tertentu kepada Alloh untuk disahkan menjadi Firman Alloh dan Alloh menyetujuinya!!!  Bagi anda yang mau sedikit melakukan telaah, anda dapat menerima pernyataan saya, namun bila anda tidak terbiasa melakukan telaah kritis terhadap sesuatu hal, maka anda pasti akan menyembelih saya bila saat ini saya ada didepan anda..!!! Atau paling tidak, bagi anda yang kebetulan tinggal di Lenteng Agung – Jakarta Selatan, pasti akan mencoba mencari saya...
Namun sekali lagi, nalar sehat harus menjadi panglima, kalau tidak, maka hanya akan menimbulkan tragedi kemanusiaan yang sia-sia belaka...


Seperti dikisahkan oleh Umar bin al-Khattab : 
”Alloh setuju denganku akan tiga hal dan Dia mewahyukan ayat-ayat tentang hal itu, satu diantaranya adalah ayat kerudung bagi wanita”. 
(Hadist sahih Bukhari 8, No.395).


Ada 3(tiga) peristiwa berbeda yang dapat diterangkan dalam satu kalimat dalam periwayatan Umar bin al-Khattab dalam hadist sahih Bukhari diatas ;

1). ”Alloh setuju denganku akan tiga hal”. Ini mengandung pengertian bahwa telah terjadi interaksi tatap muka berupa diskusi atara Alloh dan Umar bin al-Khattab.

2). ”Dan Dia mewahyukan ayat-ayat tentang hal itu”. Ini mengandung pengertian bahwa tiga hal yang diusulkannya disetujui Alloh.  

3). ”Satu diantaranya adalah kerudung bagi wanita”. Ini mengandung pengertian bahwa Umar bin al-Khattab berusaha mengklaim dan mengumumkan ke publik bahwa ayat suci berupa perintah mengenakan hijab bagi wanita adalah hasil usulannya kepada Alloh.


Dengan demikian siapapun anda yang masih menganggap diri waras akal budinya, tentu akan melakukan telaah kritis atas periwayatan dalam hadist sahih tersebut ;

Pertama ; walaupun nabi Muhamad nyata-nyata mengaku tidak dapat berhadap-hadapan muka dengan Alloh, nyatanya sahabatnya mampu melakukannya(silahkan mencari sendiri pernyataan nabi mengenai pengakuannya ini dalam Alquran) .

Kedua ; sahabat nabi Muhamad bahkan mampu berinteraksi dan  menyampaikan usulan akan ayat-ayat tertentu kepada Alloh, dan hebatnya Alloh menyetujuinya bahkan menjadikan usulan tersebut sebagai wahyu.

Ketiga ; ayat-ayat suci Alquran dapat di-request/diusulkan oleh sahabat nabi Muhamad untuk disahkan menjadi Firman Alloh.

Keempat ; dengan apa yang saya kemukakan diatas, masihkah diantara anda yang kebetulan masih muslim ada keinginan  membacok saya...??

Kelima ; sebelum saya merelease artikel satu ini, saya sempat berdiskusi dengan sahabat saya yang masih muslim, dan dia kaget setengah mati. Namun, entah dari mana ide tersebut muncul, ketika itu dia secara serampangan (dan bahkan justru saya nilai menuduh), karena dia hanya bisa bilang, “..periwayatan dalam hadist tersebut lemah.  

Keenam ; mari berpikir jernih dengan mengedepankan akal sehat kita, dan sekali lagi, jangan berkomentar  ketika hati anda sedang marah, karena pasti komentarnya ngawur sehingga pasti akan saya hapus.

Monday, August 19, 2013

SEBUAH PERINTAH YANG MENCEMASKAN UMAT MANUSIA


Nabi Manakah Yang Memerintahkan Genosida..?? 

[Untuk membaca artikel-artikel dalam web ini, terlebih khusus untuk artikel satu  ini, diperlukan kedewasaan berpikir, analisa yang tajam dan hati yang putih. Bila anda masih sedang berada dalam kedengkian, urungkan saja niatan anda untuk melanjutkan membaca, karena tidak akan berbuah apapun... bila anda muslim, bekali diri anda dengan Alquran untuk memverifikasi kutipan-kutipan ayat Alquran dalam artikel ini agar tidak menimbulkan fitnah...]

Komunitas penganut animis yakni kaum penyembah berhala, komunitas non muslim dan atau agama-agama lain serta agama-agama suku asli seperti yang eksis di sejumlah tempat di berbagai belahan dunia begitu terancam eksistensinya semenjak keberadaan islam muncul di tanah Arab yang dibawa Muhamad, semisal penganut kejawen yang ditemukan di Jawa. 

Perintah Alloh tanpa tedeng aling-aling dan begitu vulgar sama sekali tanpa batasan tercatat jelas dan terang tanpa perlu bermacam tafsiran telah muncul berkali-kali dalam Qur’an yang begitu jelas-jelas bertentangan dengan “hak asasi universal manusia” harus diberlakukan atas komunitas tersebut :


“Bunuhlah mereka dimana saja kamu menemukan mereka!” (Surah 2 : 19; 4 : 89, 91; 9 : 5).

Bila masih tidak bisa menangkap maksud saya, marilah bandingkan dengan perintah/permintaan terakhir bapak saya pada medio1980-an kepada saya ketika beliau merasakan ajal sudah menjelangnya akibat komplikasi penyakit yang dideritanya. Beliau penggemar berat buah duren, namun selama bertahun-tahun terakhir itu dilarang oleh dokter, dan beliau untuk terakhir kali ingin menikmati buah kelangenannya tersebut sebelum tewas walaupun diketika itu sedang tidak musim duren ;
“Belilah duren dimanapun kamu menemukannya!”, demikian perintah bapak saya ketika itu.

Semua hidung tentunya paham benar bahwa kedua perintah nyata yang saya kutip diatas begitu jelas dan terang dan bisa dipahami siapapun tanpa perlu sekolah yang tinggi. Namun ternyata setelah terlunta kesana kemari macem orang bodoh, saya akhirnya bisa mendapatkan duren yang diminta bapak saya di sebuah pasar tradisional di Singosari-Malang yang berjarak hampir 100km dari Blitar dimana ketika itu bapak saya dirawat!!

Bila perintah Alloh seperti yang saya kutip dari Alquran diatas masih harus ditafsirkan ulang dan bermakna lain, apa kira-kira komentar anda semua bilamana diketika itu saya bikin tafsiran sendiri atau minta tafsiran sopir bus yang meyarankan agar menggantinya dengan buah apel saja untuk bapak saya??

Perintah Yang Memang Begitu Mencemaskan  

Kembali ke topik masalah. Kasus paling mutakhir, kalau begitu, apa alasan Omega S di Jawa Tengah dibunuh secara keji oleh dua orang ustadz muda kalau bukan karena perintah Alloh yang dicatat begitu terang dalam Quran?? Hanya orang yang kehilangan akal sehat saja yang menganggap bahwa kedua ustadz muda tersebut sebagai pahlawan. 

Namun sebenarnya semua itu(pertumpahan darah seperti yang diperintahkan dalam Quran) seharusnya tidak perlu ada bila akal sehat dan logika dapat bekerja dengan baik, dan menelaah semua dengan hati putih. Marilah membaca dan merenungkan barang sejenak sabda Almasih Isa yang tercatat dalam Injil Matius 5;38-39 ;
“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.

Selanjutnya marilah merenungkan sabda Almasih Isa selanjutnya yang terekam dengan baik dalam Injil Matius 5 ; 43- 45 ;
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”.

Anda yang masih waras dan memiliki akal sehat tentu bertanya dalam hati, mengapa Almasih Isa begitu tegas melarang penumpahan darah apalagi balas dendam dalam bentuk apapun ? dan mengapa Muhamad justru memerintahkan hal yang sebaliknya ??

Almasih Isa memerintahkan demikian karena Dia telah menggantikan semua orang berdosa dan penjahat dengan kematian-Nya disalib.  Ia telah menggenapi semua tuntutan hukum untuk penebusan, penumpahan darah dan dendam. Penghakiman untuk semua tindak ketidakadilan diberlakukan kepada-Nya. Dia telah menggantikan semua orang atas kejahatannya! Dengan demikian, Ia telah memadamkan murka Tuhan atas kejahatan umat manusia, menderita penghukuman kita dan membayar hutang kita. Darah-Nya itulah penebusan kita, sehingga kita telah bebas dari keharusan untuk membalas dendam, sebaliknya kita malah dituntut untuk mengampuni. Kita harus mengampuni semua kesalahan musuh kita, dan mengasihi mereka sebagaimana Almasih Isa lakukan.

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu". (Matius 6:14-15).

Lantas bandingkan dengan pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma ;
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Tuhan, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:19-21).

Sulit menjelaskan dengan akal sehat secara waras, “mengapa Muhamad justru memerintahkan kebalikannya? Yakni menumpahkan darah siapapun yang tidak mau menerimanya?”.

Dari sisi "kacamata kuda" macem begini, tentu sulit menerima slogan yang selalu dikumandangkan para ustadz dan mubaligh ; "Islam Rahmatan Lil Alamin", islam rahmat bagi semua makhluk...
Makhluk yang mana...???

Sebaiknya anda tidak usah menuliskan komentar bila masih merasa sebal dan marah atas tulisan-tulisan saya... karena komentarnya pastilah ngawur yang pasti akan saya hapus.