Tuesday, March 26, 2013

BEDA ALMASIH ISA DAN MUHAMAD (1)



Dalam perspektif kristiani, (nabi) Muhamad itu bukan siapa-siapa, bahkan nama dan ataupun kitabnya sama sekali tidak disebut di dalam Injil ataupun Alkitab, namun hal ini berbanding terbalik dengan perspektif kita muslim, bahwa Almasih Isa dalam perspektif muslim disebut Sang Benar( AL-Haqq)QS19;34 sehingga tidak ada satupun oknum yang pernah hidup di jagat raya ini yang kebenaranya dapat mengatasi-Nya. Hal ini begitu timpang, bak bumi dan langit sehingga menimbulkan kecemburuan sepanjang masa...

Bagaimana kita muslim tidak cemburu, bacalah di QS 43;61-63. Disitu begitu jelas dinyatakan bahwa Almasih Isa ternyata adalah "Sang Sirathal Mustaqiim" yang selama ini kita cari, bahkan
dalam surah tersebut nyata-nyata Almasih Isa memerintahkan kepada umat muslim untuk "bertaqwa kepada Alloh dan taat kepada Almasih Isa,bukan kepada Muhamad".

Lantas dimana harga diri Muhamad dan muslim sebagai umatnya??

Jalan keluarnya ; dibuatlah tuduhan bahwa Alkitab dan Injil telah dipalsukan!! 
Karena cara ini ternyata tidak mempan, maka pada tahun1600-an Masehi dibuatlah injil palsu Barnabas oleh mubaligh islam yang bukti manuskripnya ditemukan dan di-release di Turki awal 2012 silam...


Nama Almasih Isa dan atau gelar yang disandang-Nya disebut dalam Quran lebih dari 100 kali. Sedangkan nama Muhamad hanya disebut beberapa kali dalam Alquran dan malah sama sekali tidak disebut baik dalam Alkitab maupun Injil, kecuali dalam injil palsu Barnabas yang status dan kualitasnya seperti yang disebut diatas.

Bahkan Almasih Isa bersaksi bahwa setelah kehadiran-Nya, akan datang nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang dan pengikutnya sangat banyak karena oleh nabi palsu tersebutlah banyak orang akan murtad/menjadi antikris!!(baca Matius 24;11,12).

Itulah sebabnya, tidak ada satupun umat kristiani yang menggubris kehadiran nabi pasca Almasih Isa termasuk nabi Ghulam Ahmad(India), nabi Ahmad Musadeq/Lia Eden/Sutarmin/Deddy Mulyana(Indonesia) bahkan nabi Muhamad(Arabia) sekalipun.  

Nabi- nabi palsu yang disebutkan diatas yang selain dari Arabia, adalah sekte dari ajaran nabi palsu dari Arabia, sehingga penulis mewakilkan nabi dari Arabia untuk mewakili yang lain. Untuk membedakan nabi palsu dan bukan, maka dari buah-nyalah kita dapat melihat kepalsuan nabi-nabi pasca Almasih Isa.

Selanjutnya, untuk menguji kebenaran ajaran para nabi-nabi palsu seperti yang dituduhkan Almasih Isa diatas, marilah kita ikuti bersama-sama perbedaan besar layaknya bumi-langit antara kedua pribadi ini yang sama-sama mengaku sebagai Utusan Allah ;






·         Muhamad(1) ; Lahir di tanah Arab dari suku Quraisy penyembah berhala di dalam kuil Ka’abah peninggalan agama Hindu dimasa tanah Arab dikuasai Maharaja Vikramaditya pada 500 tahun sebelum Muhamad lahir. Melanjutkan bahkan mewajibkan pengikutnya untuk melakukan ritual haji, sa’i, melempar jumroh, potong rambut, mencium batu Yoni sebagai lambang kesuburan(kini disebut hajar aswad), mengorbankan hewan ternak, yang pada masa pra-islam semua ritual tersebut merupakan ritual Hindu.

·         Almasih Isa(1) ; Lahir di tanah Israel sebagai keturunan biologis Nabi Daud yang merupakan Utusan Tuhan.  

                                                [tanda kenabian Muhamad berupa tompel di punggung]

·         Muhamad(2) ;  Kelahirannya wajar-wajar saja seperti umumnya manusia lain dan namanya tidak pernah disebutkan dalam kitab apapun didunia ini, kecuali dalam Alquran versi Ustman. Mengaku sebagai nabi karena di punggungnya tumbuh tompel dan ketika duduk dipangkuan istrinya(Khadijah) yang sengaja tanpa busana, ia(Muhamad) tetap dapat menyaksikan kehadiran Jibril. Minturut Khadijah, bila yang hadir iblis, maka iblis langsung kabur begitu melihat auratnya terbuka. Mengaku buta huruf, namun anehnya , selama bertahun-tahun bekerja dan diberi wewenang mencatat dan melaporkan semua catatan transaksi perdangangan saudagar Yahudi yang kemudian menjadi istrinya.



·         Almasih Isa(2) ; Kelahiran-Nya tidak biasa, karena para gembala di padang rumput diberitahu oleh Malaikat, orang-orang Majus bahkan sudah memprediksinya dan mencari-cari Sang Jabang Bayi. Penguasa marah dan memerintahkan pembunuhan bayi umur 2 tahun kebawah secara besar-besaran. Kenabian, Kelahiran, tempat kelahiran, bahkan Nama dan apa yang akan dilakukan serta apa yang akan menimpa-Nya telah di nubuatkan ribuan tahun sebelumnya dan dicatat dalam Kitab dan nabi-nabi terdahulu seperti nabi Musa, nabi Yesaya dan lainya. Tidak pernah tercatat belajar, namun fasih membaca Kitab Taurat dan langsung mengajar/berkotbah di Bait Allah.

                                                                    [suka berperang]

·         Muhamad(3) ; mengaku tidak memiliki mujizat apapun dan memang tidak tercatat melakukan mujizat kecuali dapat melakukan mujizat hanya melalui mimpinya(isra’-mi’raj).

·         Almasih Isa(3) ; bermujizat langsung ; ketika membangkitkan orang mati, Ia hanya cukup berkata,”anak-Ku, bangunlah!!”. Serta sederet dan beragam mujizat lain yang tak terhitung jumlahnya dan mustahil dilakuakan nabi sebelumnya.



·         Muhamad(4) ; tidak ada ampun dan membunuh atau memerintahkan pembunuhan orang yang bersalah dengan memenggal batang leher atau dilempari dengan batu sampai mati.(QS47;4, 8;12,17,8;60, 9;11, 4;76).

·         Almasih Isa(4) ; Mengampuni dan meminta orang yang bersalah untuk berhenti berbuat salah. Misalnya, ketika ada pelacur tertangkap basah sedang berzina, dan orang banyak minta fatwa agar pelacur tersebut dihukum rajam, maka Ia malah meminta kepada orang banyak bahwa, siapapun diantara mereka yang paling benar, suci dan tidak pernah berbuat salah boleh menghukum pelacur tersebut sampai mati. Karena tidak ada yang berani melemparinya dengan batu, maka Almasih Isa mengampuninya dan perempuan tersebut bertobat.


                                                               [potong leher bagi kafir]

·         Muhamad(5) ; membunuh atau memerintahkan untuk membunuh bahkan meneror para kafir yang bukan pengikutnya dan memberlakukan pajak buat para kafir(dhimmi). (QS9;57,  47;4, 8;12,17,8;60, 9;11, 4;76).


                                                         [pancung leher ala Muhamad]

·         Almasih Isa(5) ; tidak pernah membunuh atau memerintahkan membunuh bahkan orang matipun dibangunkan lagi oleh-Nya. Bahkan Ia mengingatkan kepada para pengikutnya bahwa mereka akan diuber-uber, disiksa, dibunuh dan tindakan keji lainnya dari pengikut nabi palsu(Matius24;9).  dipersulit bahkan akan dibunuh karena menjadi pengikut-Nya. (Matius 24;9).  Bukan itu saja, malahan pengikut-Nya diwajibkan membayar pajak sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada negara. (Matius 22;21, Markus 12;17).


                                                      [menggantung siapapun yang melawan]

·         Muhamad(6) ; gila seks, bahkan memperbudak, meminta tebusan, memperkosa dan memerintahkan perkosaan terhadap tawanan wanita. (QS 33;51, 47;4, A nisaa 24, dll)

                                           [perempuan rampasan perang sebagai budak seks]

·         Almasih Isa(6) ; tidak pernah beristri dengan wanita manapun di dunia.

                                                         [budak seks jaman Muhamad]

·         Muhamad(7) ; memaksa anaknya menceraikan istrinya agar mantan mantunya dapat dikawinin sendiri.

·         Almasih Isa(7) ; Ia berkata, “barangsiapa menginginkan seorang wanita dalam hatinya, maka ia sudah berzinah dalam hatinya!!”.



Artikel ini akan bersambung lagi, saya akan mencari perbedaan lain yang mencolok antara Almasih Isa dan Muhamad. Mohon pembaca bersabar...

*) gambar dicopy dari google images

[Artikel ini bukan untuk bahan olok-olok, namun agar para pembaca segera memahami siapa sebenarnya pihak yang “benar” itu, agar pembaca beroleh hidayah pencerahan iman. Komentar sebaiknya menggunakan bahasa yang baik. Semua komentar yang penuh caci maki akan langsung dihapus_sang timur]. 

Wednesday, March 20, 2013

APA ATAU SIAPAKAH SEBENARNYA JALAN LURUS/SIRATHAL MUSTAQIIM??



”...tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus/…ihdinash sirathal mustaqiim”. Kita sebagai muslim(seperti yang umumnya diajarkan para ulama secara turun temurunsudah terlanjur memahami, diajarkan dan kita juga telah ikutan mengajarkan dengan mantap pula bahwa “Jalan Lurus/sirathal mustaqiim” adalah sebagai suatu perilaku yang lurus tidak bengkok sesuai perintah dan larangan Alloh sesuai syariah. Ada lagi ulama yang setuju dan menyatakan bahwa, sirathal mustaqiim adalah sebuah jembatan yang besarnya tidak lebih dari sehelai rambut yang menghubungkan umat muslim menuju sorga yang dibawahnya berupa jurang neraka yang berisi api menyala dan pedang berkelebatan. Lantas, muslim manakah yang dapat menyeberanginya?? Marilah berpikir menggunakan logika, karena sangat mungkin hal ini yang melatar belakangi turunnya surah 19;71(..dan tidak seorangpun diantaramu kecuali menuju neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu merupakan kemestian yang sudah ditetapkan!!". Hal inilah yang membuat seluruh muslim diwajibkan mendoakan Sang Rasul, juga seluruh umat muslim lain, dengan harapan dapat menyeberangi "jembatan maut" yang dimaksud diatas.Inilah yang menyebabkan kita diwajibkan berperilaku dan berbuat amal soleh sebanyak-banyaknya sesuai syariah agar dapat diselamatkan ketika meniti "jembatan maut" kelak. Namun mampukah kita menimbang lebih banyak mana amal baik kita dibanding sisi jahat kita?? 

Namun ternyata, semua pengertian yang diajarkan para ulama diatas salah, karena bacaan tersebut diatas(Al fatihah) adalah sebuah doa permohonan agar kita diberi petunjuk.  Jadi,pengertian tersebut diatas (melakukan perintah dan menjauhi larangan Alloh sesuai syariah seperti yang diajarkan para ulama)ternyata sama sekali bukan merupakan jawaban atas doa permohonan kita dalam Al fatihah tersebut!!

Kita memang sudah setuju bahwa doa permohonan Al-fatihah sebagai mukadimah Alquran ini memang sangat berkaitan dengan masa depan kita setelah meninggal kelak, namun, kita muslim seperti yang saya kemukakan diatas, rata-rata umumnya memang telah keliru memahami apa itu sebenarnya "Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus"sehingga kita belum tahu “harus lewat jalan mana untuk dapat mencapai Sang Pencipta setelah kita mati”. Sehingga, hal ini dipertegas lagi bilamana ada sesama kita ada yang meninggal kita selalu berucap penuh harap, “innaa lil laa hi wa innaa illaihi roji’uun……(semoga yang berasal dari Alloh kembali ke Alloh”, atau ringkasnya; semoga dapat menemui Alloh/Sang Pencipta).

Akan tetapi pernahkah terpikir oleh kita bahwa untuk menemui Sang Pencipta ternyata tidaklah dapat sembarangan karena hanya dapat melalui Sang Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus saja, persis seperti yang kita minta dalam doa Al fatihah tersebut!! Dan apakah si mati tersebut diketika hidupnya sudah mendapat jawaban dari Alloh untuk mendapatkan Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus sesuai permohonan dalam doanya?

Apakah atau Siapakah sebenarnya Sang Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus ini??  

Bagi kita yang muslim sebenarnya kita sudah mendapatkanjawaban pasti atas doa tersebut, namun ternyata kita(sesuai ajaran para ulama)malah selalu berkutat untuk berperilaku sesuai syariah dan menumpuk amal namun tidak mengindahkan jawabanatas doa permohonan kita yang bahkan telah tercatat terdapat dalam Alquran namun anehnya kita malahan diajarkan untuk terus saja memohon supaya diberikan Jalan Lurus semenjak 1400 tahun yang lalu hingga sekarang dan entah sampai kapan lagi…tanpa kenal lelahwalaupun doa kita sudah dijawab !! Ya, sekali lagi saya tegaskan disini bahwa doa kita sudah dijawab !! Tidak percaya?? 




Mari kita bersama-sama membuka Quran kita pada Surah 43(AS Syukruf), dan mari membaca bersama dan merenungkannya kembali dengan hati putih tanpa prasangka macem-macem padaayat 61-63.  Inti dari ayat tersebut adalah ; “Akulah(Almasih Isa) alamat pasti pada hari kiamat, Akulah(Almasih Isa) Sang Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus dan ikutlah Aku(Almasih Isa)”.
Lantas, mari bandingkan dengan ayat yang begitu terang yang diperuntukkan bagi kita yang muslim agar mengikuti petunjuk para pengikut Almasih Isa ini ;
“Mereka(pengikut Almasih Isa) telah menerima bimbingan Allah menuju jalan lurus. Ikutilah petunjuk mereka..!!”. (Surah 6:90).
Dan Alloh juga bahkan memberikan perintah tegas dengan terang trowoco yang dicatat Alquran yang menyatakan dengan tegas ; “Tanyakan Ahlul Kitab, jika kau tidak percaya ini”. (Surah 21:7 & surah 16:44).
Namun saya pribadi begitu amat sangat dapat memahami apabila pada awalnya rata-rata dari kita yang muslim memang(sesuai ajaran para ulama kita) selalu ambigu dan tidak senang bahkan cenderung(untuk)tidak menggubris bahkan marah apabila ditunjukkan ada ayat dalam Alquran ada menyangkut nama Almasih Isa yang dianggap tidak sejalan dengan arus utama(tafsiran ulama). Alasan mereka(para ulama) cukup banyak dan memang seolah masuk akal, diantaranya, karena; bagaimana mungkin muslim akan menggubris perintah untuk menjadi Pengikut Almasih Isa sekalipun itu tertulis di dalam Quran? Dan; bagaimana mungkin muslim harus mengikuti “petunjuk” para pengikut Almasih Isa yang sudah terlanjur kita anggap sesat?
Akan tetapi, sekali lagi, bukankah Alquran seperti yang kita pahami adalah mujizat sang Rasul sebagai wahyu Alloh yangmerupakan ; “kitab yang begitu jelas”,(Surah 5:15), “begitu mudah dipahami”,(Surah 44:58 , 54:22 , 54:32, 54:40), “sudah dijelaskan secara terperinci” (Surah 6:114), “dipaparkan dengan begitu  jelas”,(Surah 5:16, 10:15), dan “bahkan tidak ada keraguan di dalamnya”,(Surah 2:1). Sehingga dengan demikian membaca Alquran tidak perlu tafsiran yang kadang penuh kepentingan politis atau apapun yang justru menodai arti hakiki dari ayat yang bersangkutan.
Lantas, apakah surah 43;61-63, surah 19;71, surah 6:90, surah 21:7, serta surah 16:44, tersebut diatas tidak jelas, tidak terang, dan tidak dipaparkan dengan terperinci sehingga kita muslim ragu-ragu dan bahkan kita mesti mencari(minta petunjuk ulama) yang malah bikin bingung sebagai alasan untuk menolaknya?? Bila demikian, bukankah kita telah mengingkari ayat-ayat suci ini ?? Padahal posisi Alquran mestinya berada diatas para ulama, bukan dibawahnya! Atau, apakah Alloh yang kita sembah yang menyandang gelar Sang Penipu Ulung/Khairul Makheerin seperti yang tercatat dalam Surah 8;30, telah benar-benar sedang menipu daya kita selama 1400 tahun ini hingga akhir zaman tanpa ketahuan??
Tetapi, bukankah penulis Quran menginginkan agar Alquran dibaca dan mudah dipahami tanpa embel-embel macem apapun, sehingga konsekuensinya, segala bentuk penafsiran apapun mengenai Quran yang tidak konsisten dan tidak sesuai dengan maknanya sudah semestinya kita tolak?.
Bila Alquran adalah wahyu yang jelas dan terang sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya serta tidak ada keraguan atasnya dan mudah pula dipahami, sehingga tidak perlu penafsiran yang macem-macem lagi, tapi mengapa kita mesti masih ragu-ragu menerimanya ? Bukankah menolak satu ayat Quran berarti menolaknya secara utuh ?
Dan surah 43; 61-63 tersebut begitu jelas tanpa keraguan dan bahkan begitu sangat terperinci sebagai jawaban atas doa permohonan kita dalam Al fatihah bahwa Almasih Isa ternyata adalah Sang Sirathal Mustaqiim yang selama 1400 tahun ini dengan susah payah kita cari!!!  Apa yang harus kita tunggu lagi??
Namun saya cukup bisa memahami bila rata-rata bahkan nyaris semua kita yang muslim pada awalnya hatinya tertutup rapat mirip saya dahulu(persis yang umumnya diajarkan para ulama kita), bahwa kita tidak pernah mempercayai jawaban atas do’a kita ini walaupun berasal dari Alloh dan bahkan sudah dicatat di dalam Alquran. Kita bahkan selama 1400 tahun ini malahan masih terus saja jungkir balik untuk mencari alasan pembenaran supaya mengabaikan dan tidak mempercayai ayat tersebut diatas dan(para ulama) dengan sengaja tidak pernah mengajarkan kebenaran ini kepada umat.
Diantara alasan tersebut yang memang harus saya akui adalah karena memang sudah begitu lekatnya ajaran bahwa Injil yang digunakan Kristiani palsu karena tidak sesuai Quran kita, tapi bukankah dalam surah 43;61-63  tersebut sama sekali tidak menyebut Injil, tapi hanya Almasih Isa ?.

[[(..Anehnya, (para ulama dan sarjana kita (muslim) biasanya diam seribu bahasa) diketika diperhadapkan pada kenyataan bahwa yang dimaksud Injil Islami Barnabas (yang pada awal 2012 silam menghebohkan dunia karena salah satu copy manuskripnya ditemukan dan dirilis di Turki) yang kita sanjung dan kita percaya sebagai yang asli karena isinya bersesuaian dengan Alquran dan bahkan selalu kita gunakan untuk menghantam iman Kristiani, namun dalam kenyataannya, setelah dibaca dengan benar dan diperhatikan dengan seksama maka banyak sekali tulisan yang janggal sehingga isinya memang(sudah seharusnya) tidak dapat diterima siapapun termasuk kita muslim yang awam sekalipun!!.
Contoh paling sederhana ; ( pasal 20 ; alinea 1-2;…, “Al-Masih Isa pergi ke laut Galilea, dan naik ke dalam sebuah perahu berlayar ke kotanya Nazareth, dalam pada itu terjadi suatu topan di laut, sampai akhirnya perahu itu hampir tenggelam”). Sejak kapan Nazareth berada di pantai? Lihatlah, buktikan sendiri melalui  peta geografi, bukankah Nazareth terletak di atas bukit di Galilea dan bukan sebuah kota di pesisir pantai ?
Tidak seperti dalam Alquran dan Injil palsu Barnabas, semua peristiwa/kejadian yang tercatat di keempat Injil Kristiani selalu sesuai dan sama dengan fakta sejarah yang ada, contoh perbedaannya seperti yang tercatat dalam pasal ketiga dari Injil Barnabas yang palsu ini, ada tertulis, (pasal 3; alinea 2“….ketika Al-Masih lahir, Pilatus adalah Gubernur, sedangkan jabatan kepala agama dipegang oleh Annanias dan Caiphas”).

Bila saja yang menulis memang Barnabas(murid Yesus), maka ia akan tahu dengan baik bahwa Pilatus menjadi Gubernur dari tahun 26 sampai 36 Masehi. Sedangkan Annanias menjabat sebagai kepala agama pada tahun 6 Masehi dan Caiphas dari tahun 8-36 Masehi.



Jadi, dapatlah dipahami bila umat Kristiani tidak pernah mau menggubris Injil palsu Barnabas ini karena memang palsu…)]]. (tentang Injil palsu Barnabas ini akan dibahas dalam artikel lain)

Percayalah, waktunya pasti sudah dekat!! Almasih Isa pasti segera datang untuk mengangkat kita yang mau mengakuinya sebagai Sang Sirathal Mustaqiim/Jalan Lurus menuju Alloh(diketika Rapture_ menurut iman Kristiani,_ yaitu sebuah peristiwa menjelang kiamat dimana Almasih Isa datang penuh kemuliaan bersama awan dan membangkitkan/mengangkat orang mati yang percaya kepadaNya serta orang yang masih hidup yang percaya kepadaNya untuk diangkat bersama-sama dengan Dia kerumah Bapa di Sorga, sebelum dunia memasuki era penyiksaan panjang menjelang kiamat), bahkan ini berlaku universal tanpa kecuali, bahkan ini juga berlaku bagi setiap pendosa yang akhirnya percaya ayat suci diatas. Dan pada saat itulah Almasih Isa akan menunjukkan Kebenaran dan KemuliaanNya yang sudah sejak awal dijanjikan kepada para pendosa yang mau diselamatkanNya...

Jadi, marilah kita terima ayat suci tersebut, kita terima dan mengikuti Almasih Isa karena Dia merupakan jawaban pasti pada hari kiamat, Dia-lah Jalan Lurus/Sirathal Mustaqiim yang selama ini kita cari, dan Dia bahkan telah menawarkan diri dan mengajak kita mengikuti-Nya semenjak 1400 tahun yang lalu diketika Alquran kita mulai ditulis…..
Penegasan ayat-ayat diatas bahkan sudah disabdakan sendiri oleh Almasih Isa semenjak 2000 tahun yang lalu, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa(Allah) kalau tidak melalui Aku!”,(Injil Yohanes 14;6).

Lantas perhatikanlah bahwa kematian Almasih Isa dan kenaikan_Nya ke sorga ternyata untuk mempersiapkan “rumah” bagi orang yang percaya kepada_Nya, seperti kutipan di bawah ini, Janganlah gelisah hatimu ; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu(Almasih Isa). Dirumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku kesitu untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi kesitu dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ketempatKu, supaya ditempat Aku berada, kamupun berada. Dan kemana kamu pergi, kamu tahu jalan kesitu”,(Injil Yohanes 14 ; 1-4). Perhatikanlah ayat terakhir(ke 4) tersebut,“…dan kemana kamu pergi, kamu tahu jalan kesitu”, sungguh bersesuaian dengan surah As syukruf (43);61-63.  

Sehingga dengan demikian, siapapun yang tidak melalui Almasih Isa/Sang Sirathal Mustaqiim/Jalan Kebenaran/Jalan Lurus, dipastikan tidak mengetahui “jalan kesitu/sorga”.

Lihatlah, bila kita percaya, kita akan mendapat kepastian sehingga tidak perlu lagi berucap innaa lil laa hi wa innaa illaihi roji’uun……(berasal dari Alloh kembali ke Alloh)”, bahkan kita malah mendapatkan bonus yang luar biasa ini, “Sekiranya kamu mengenal Aku(Almasih Isa/Sang Sirathal Mustaqiim), pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia”,(Injil Yohanes 14;7).

[artikel ini dibuat bukan untuk bahan olok-olok, tapi untuk bahan pengajaran yang lurus dan benar agar dapat mengoreksi pengajaran turun temurun selama berabad abad yang selama ini sesat agar umat berbalik ke dalam kebenaran hakiki agar dapat diselamatkan dari siksaan kekal di neraka (QS19;71), semua komentar sebaiknya disampaikan secara sopan dan bahasa yang baik, komentar dengan caci maki akan langsung dihapus, terimakasih_sang timur]

BENARKAH ALMASIH ISA/YESUS ITU TUHAN ??_untuk direnungkan..




Tidak ada satupun dari hampir semiliar umat muslim di dunia ini yang berani menyebut bahwa Almasih Isa/Yesus adalah Tuhan atau menyebut Tuhan Yesus seperti umumnya umat Kristiani. Hal ini karena muslim sedari kecil telah diajar dan kemudian mengajarkan secara turun temurun selama berabad-abad bahwa "La ilaha illallah" (tidak ada Tuhan kecuali Alloh). Benarkah Almasih Isa disebut Tuhan, karena Dia dilahirkan tidak berbapa? Tidak! Karena Adam juga tercatat dilahirkan tidak berbapa bahkan tidak beribu dan Adam tidak pernah disebut "Tuhan". Atau, apakah karena Almasih Isa/Yesus membuat mukjizat? Inipun juga tidak!! Karena nabi Musa-pun terekam banyak membuat mukjizat namun Musa tidak pernah disebut Tuhan. Mungkinkah karena Almasih Isa/Yesus dapat menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati. Ternyata juga tidak, karena ternyata nabi Elisa-pun tercatat dapat menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati, namun Elisa tidak pernah disebut Tuhan. Atau apakah Yesus disebut Tuhan, karena Dia telah naik ke sorga, nabi Elia juga tercatat naik ke sorga, tetapinabi Elia tidak pernah disebut Tuhan.
Kalau begitu apa sebabnya umat Kristiani menyebut Almasih Isa/Yesus itu Tuhan?



Untuk dapat memahami mengapa Almasih Isa/Yesus disebut Tuhan, anda mesti juga membaca dan menghayati artikel saya yang lain, yaitu “Almasih Isa Anak Allah?”.  Almasih Isa/Yesus disebut Tuhan karena Allah yang merupakan Firman itu sendiri telah menjelma menjadi manusia(baca Injil Yohanes 1 ; 1,14) dalam wujud jasad Almasih Isa/Yesus. Semua muslim telah salah mengartikan bahwa; kalau Allah telah menjelma menjadi manusia dan berada di dunia dalam jasad Almasih Isa, berarti sorga kosong melompong tanpa penguasa sama sekali semasa Almasih berada di dunia karena tidak ada Allah disana.

Marilah kita jujur, bila Allah menjelma menjadi manusia, itu mengandung maknabahwa Allah telah menyatakan dirinya, menyatakan wujudnya, mewahyukan karyanya dan lain-lain dalam pribadi manusia yang kasat mata yaitu di dalamAlmasih Isa/Yesus Kristus. Cobalah hayati apa yang telah disabdakan oleh Almasih Isa sendiri, "Bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa" (Yohanes 10:38b). "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30)."Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9b). Rasul Paulus menyatakankepada jemaat di Kolose, "Sebab dalam Dialah (Yesus), berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an" (Kolose 2:9). Almasih Isa/Yesus ituadalah ''Tuhan'' juga dapat kita temukan dalam Matius 28:18,"KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”. Dan rasul Paulus mengatakan,"Dialah (Yesus), kepala semua pemerintah dan penguasa" (Kolose 2:10).

Makna atau arti kata "Tuhan", dalam bahasa Yunani adalah Kyrios”, bahasa IbraniYehovah/Yahweh”, bahasa Inggris Lorddalam bahasa Arab “Rabb, yang kesemuanya itu bermakna ''penguasa''. Allahu Rabbul 'alamin yang bermakna Allah Penguasa semesta alam.  "innallaha ja'ala Yasu'a hadza'lladzi shalabtumuhu antum Rabba wa Masichan", Artinya"...sesungguhnya Allah telah menjadikan Yesus yang kamu salibkan itu Tuhan dan Kristus" (A'malul-Rasuli - Kisah Para Rasul 2:36).

Ada perbedaan antara istilah ''Allah'' dan istilah "Tuhan", Allah dan Tuhan memang satu. Tidak ada sesuatu apapun yang disebut Tuhan, kecuali hanya Allah. Namun kedua macam sebutan itu berbeda. Allah, dalam bahasa Ibrani disebut Elohim, bahasa Greek disebut Theos, dalam bahasa Inggris disebut God sedangkan dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Alloh yang merupakan wujud pribadi atau oknum al-khalik, pencipta semesta alam.

Seperti yang diuraikan pada alinea ke empat diatas, makna Tuhan dalam bahasaIbrani adalah Yehovah/Yahweh, bahasa Yunani dikatakan Kyrios, dalam bahasa Inggris disebut Lord, dalam bahasa Arab disebut Rabb, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Tuhan yang bermakna Penguasa yang merupakan fungsionil Allah, kewibawaan Allah.

Ke-Tuhan-an Allah atau kewibawaan Allah terangkum dalam tiga hal, yaitu ;Mencipta, Berfirman dan Membimbing dimana ini menjelma dalam pribadi Almasih Isa/Yesus. Itulah sebabnya Almasih Isa/Yesus dikatakan sebagai "Firman yang Hidup" Yesus sebagai Firman yang Hidup melaksanakan ke-Tuhan-an Allah berfirman dan penyelamat, dan itulah pula sebabnya Yesus dijadikan "Tuhan" oleh Allah (Kisah Para Rasul 2:36, Kolose 2:10). Alkitab mengatakan: "...dilimpahkan kuasa seluruhnya baik yang di bumi maupun yang di sorga kepada Yesus" (bacalah selengkapnya Matius 28:18). Tuhan Yesus, bermakna bahwa Yesus penguasa, yang berkuasa menyelamatkan dengan sempurna, Yesus Juruselamat kita semua, Firman yang Hidup.



Perhatikan juga sabda Almasih Isa, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6). Ayat diatas begitu berkuasa atas penyelamatan umat manusia tanpa pandang bulu bahkan ayat inilah sebenarnya yang di idam-idamkan oleh kita muslim di seluruh dunia yang memang telah menjawab rekor doa paling banyak yang dikumandangkan muslim di seluruh dunia seperti yang terekam dalam mukadimah Alquran yaitu surah Al fatihah sebagai bekal setelah mati kelak, “...tunjukkanlah kami jalan yang lurus...”. Namun muslim manakah yang mau memperhatikan ayat emas ini??

Seperti yang sudah disinggung diawal artikel ini bahwa yang menjadi batu sandungan kita  untuk tidak dapat menyebut Almasih Isa/Yesus itu Tuhan karenasecara turun temurun kita telah diajar dan mengajarkan selama berabad-abad, "La ilaha illallah", (Tidak ada Tuhan, kecuali Allah). Ternyata, terjemahan ini kurang tepatkalau tidak mau dibilang salah. Tepatnya terjemahan,"La ilaha illallah", adalah "Tidak ada ilah kecuali Allah". Bila terjemahannya tepat seperti ini maka sama sekali tidak bertentangan dengan Alkitab, Taurat dan InjilMengapa? karena dalam Keluaran 20 : telah disabdakan,"Jangan ada padamu allah(ilah) lain dihadapanKu". Oleh sebab itulah maka dapat saya tegaskan bahwa ke-Tuhan-anyang disandangkan kepada Almasih Isa/Yesus seperti yang terekam dalam kesaksian Muhammad yang menyatakan Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu(Yesus itu sesungguhnya Roh Allah 
dan Firman-Nya) sungguh sangat bersesuaian. Lantas apa yang mesti kita ragukan lagi??



Bila diantara pembaca muslim masih ragu, ada perintah pasti dari Alloh untuk kalian lakukan yaitu, “Tanyakan pada ahlul Kitab, jika kau tidak percaya ini”, (surah 21:7 & surah 16:44).  Kini mungkin sudah waktunya kita melakukan apa yang diperintahkan oleh nabi kita, bertanya pada ahli kitab yaitu umat Kristiani agar semua menjadi jelas...


[Bacalah dengan hati putih, artikel ini bukan untuk bahan olok-olok, namun dimaksudkan sebagai pengajaran bagi umat agar segera menyadari kekeliruan pengajaran yang selama ini terjadi yang telah diajarkan kepada kita secara turun-temurun dan telah menyesatkan banyak orang. Semua komentar hendaknya dengan bahasa yang baik dan sopan, semua komentar yang tidak sopan dan penuh caci maki akan langsung dihapus_sang timur]